Senin, 15 Maret 2010

new experiences with journalist smanli :)

          Hari itu aku pergi ke kota tua dan sunda kelapa , bersama dengan teman teman satu ekskul ku dan dipandu oleh beberapa alumni lain nya . kami berkumpul di depan ramanda sekitar pukul 09.00 pagi , tetapi seperti biasa selalau saja ada yang membuat kami mengundur jadwal keberangkatan tersebut (ngaretttt mulu) hhe . Akhirnya setelah semua nya kumpul barulah kami memutuskan untuk pergi ke Stasiun membeli tiket kereta . ya tujuan kami untuk pergi ke Jakarta – Kota . Sesampainya di Kota Tua ternyata kami mendapatkan Surpirese yang tidak terbayangkan sebelumnya . ”ka pungky” seorang alumni smanli yang  semapt menjadi aktivis sejati diangkatannya , dia juga seorang alumni ekskul Journalist . Dia sangat membuat perjalanan hari ini berwarna , meski hujan turun sangat deras saya dan teman lain lain merasa sangat senang , sebelum memulai  kegiatan hunting foto tersebut kami di beri pengenalan pengenalan tentang dasar foto Jurnalistik , karena itu adalah salah satu bagian dari Tugas Seorang Jurnalistik . ka pungky banyak memberi pengetahuan yang sangat baru yang belum pernah kami dapatkan sebelumnya dan kami pun semakin sangat tertarik setelah ka pungky bercerita lebih banyak lagi .
Hujan turun sangat deras setelah kami semua sampai di Sunda kelapa , kami beristirahat sejenak dan mencari mushola dan sholat dzuhur , setelah sholat kami kembali untuk mencari objek foto yang pas untuk di ambil . yaaaaaaaaaa disana sangat banyak sekali objek atau human yang bisa kita amati dan kita abadikan . aku mengambil wajah orang tua itu setelah sedikit berbincang bincang dengan nya .
mungkin kalian sudah lihat foto diatas . beliau bernama Pak Imus . beliau mempunyai usia kira kira sekitar 60 tahun , dan masih bekerja di pelabuhan sunda kelapa . yaa walaupun aku tidak terlalu mengetahui bagaimana kehidupan pak imus , setidaknya aku dapat merasakan apa yang sekarang pak imus rasakan . "senyumnya mempunyai arti yang sangat bemakna", pertama kali bertemu dengan ku , pak imus menawarkan ku untuk naik keatas perahu yang cukup besar itu , aku menolaknya secara perlahan dan pak imus hanya tersenyum lagi . entah mengapa melihat senyumnya , wajah orangtua itu mengingatkan ku kepada ayah ku , mungkin usianya sebaya dengan ayah ku . dan aku sangat mensyukuri kepada allah bahwa  dalam keadaan yang seperti ini pun ayahku tidak harus bekerja seperti pak imus . aku mendapat pengalaman atau hikmah dari perkenalan ku dengan pak imus tadi . "bahwa aku harus selalu menjaga dan merawat orang tua ku sampai ujung hayatku , aku tidak ingin orangtua ku terlantar dan terabaikan akibat anak anak nya terlalu sibuk dengan pekerjaan nya , ya Allah aku bersyukur karena engkau masih memberi nikmat kepada keluarga besarku"...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BG