siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan
barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran
dari penjualan-penjualan tersebut. Oleh karenanya kami akan merumuskan
masalah dalam desain sistem umum siklus pendapatan.
Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang
tepat ditempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
Siklus-siklus transaksi mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam sebuah sistem informasi.
Gambar di bawah ini menunjukkan hubungan antara dua siklus transaksi
jual beli dan subsistem-subsistem sistem informasi untuk sebuah
perusahaan jual-beli barang. Perusahaan jual-beli barang adalah
organisasi yang membeli barang dari pemasok dan menjual barang tersebut
ke pelanggan.
Gambar sebelah kiri menunjukkan siklus pendapatan atau revenue cycle
yang berisi transaksi-transaksi yang berhubungan dengan proses
pendapatan. Siklus pendapatan terdiri dari semua kegiatan dalam sistem
order entry/penjualan, sistem penagihan/penerimaan kas, dan sebagian
kegiatan yang relevan dalam sistem inventaris dan sistem general ledger.
Operasi – operasi siklus pendapatan menyertakan :
· Pendapatan dan pencatatan order pelanggan
· Pengiriman barang dan pencatatan biaya dari barang yng terjual
· Penagihan dan pencatatan penjualan dan accounts receivable
· Pendapatan dan pencatatan penerimaan kas
Contoh Flowchart Pendapatan Manual
Urutan Aktivitas
Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari para pelanggan.
Departeman bagian pesanan penjualan, yang bertanggung jawab pada wakil
direktur utama bagian pemasaran, melakukan proses entri pesanan
penjualan. Entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap: mengambil
pesanan dari pelanggan, memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan persediaan dan juga menjawab permintaan pelanggan.
a. Mengambil pesanan pelanggan
Pesanan pelanggan dapat diterima dalam berbagai cara: di toko, melalui surat, melalui telepon, melalui web site,
atau melalui tenaga penjualan di lapangan. Salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi entri pesanan penjualan adalah dengan mengizinkan
para pelanggan untuk memasuki data pesanan penjualan sendiri. Hal ini
secara otomatis akan tercapai untuk penjualan melalui web site, tetapi
hal ini juga dapat dicapai baik dalam penjualan melalui toko maupun
surat.
b. Persetujuan kredit
Sebagian besar penjualan antarperusahaan (business-to-business sales)
dilakukan secara kredit. Penjualan secara kredit harus disetujui
sebelum diproses. Bagi pelanggan lama dengan catatan pembayaran yang
baik, pemeriksaan kredit formal untuk setiap penjualan biasanya tidak
dibutuhkan. Pada kasus semacam ini, menyetujui kredit bagi pelanggan
melibatkan pemeriksaan file induk pelanggan untuk memverifikasi saldo
yang ada, mengidentifikasi batas kredit pelanggan, dan memverifikasi
bahwa jumlah pesanan tersebut ditambah dengan saldo rekening yang tidak
melebihi batas kredit ini. Proses ini dapat diotomatisasikan dengan
menggunakan pemeriksaan edit lainnya selama proses entri pesanan, yaitu
pemeriksaan batas.
Otorisasi khusus untuk menyetujui kredit digunakan bagi para pelanggan
baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas kredit pelanggan tersebut,
atau ketika pelanggan tersebut memiliki saldo lewat jatuh tempo yang
belum dibayar. Otorisasi jenis ini harus dilakukan oleh manajer bagian
kredit.
c. Memeriksa ketersediaan persediaan
Langkah berikutnya adalah menetapkan apakah tersedia cukup
persediaan untuk memenuhi pesanan tersebut, agar pelanggan dapat
diinformasikan mengenai perkiraan tanggal pengiriman.
Apabila tersedia cukup banyak persediaan untuk memenuhi pesanan
tersebut, pesanan penjualan tersebut dilengkapi dan kolom jumlah yang
tersedia dalam file persediaan untuk setiap barang dikurangi sejumlah
barang yang dipesan.
Ketika ketersediaan persediaan telah dipastikan, sistem tersebut
kemudian akan membuat kartu pengambilan barang (picking ticket) yang
berisi daftar jenis barang-barang, dan jumlah setiap jenis barang, yang
dipesan pelanggan. Kartu pengambilan memberikan otorisasi bagi bagian
pengawasan persediaan untuk melepaskan barang dagangan ke bagian
pengiriman.
d. Menjawab permintaan pelanggan
Pelayanan pelanggan adalah hal yang begitu penting hingga
perusahaan-perusahaan mengunakan software khusus, yang disebut sistem
manajemen pelayanan pelanggan (Customer Relationship Management-CRM),
untuk mendukung proses penting ini. Sistem CRM membantu mengatur data
terinci mengenai para pelanggan hingga data tersebut dapat digunakan
untuk memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal.
Tujuan dari CRM adalah untuk mempertahankan pelanggan. Sistem CRM
seharusnya dilihat sebagai suatu cara untuk meningkatkan pelayanan
pelanggan yang diberikan. Tujuannya adalah untuk mengubah pelanggan yang
loyal menjadi pelanggan yang puas dengan cara memperdalam hubungan
tersebut.
@ Pengiriman
Aktivitas dasar kedua dalam siklus adalah memenuhi pesanan pelanggan dan
mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut. Proses ini
terdiri dari dua tahap:
1. Mengambil dan mengepak pesanan
2. Mengirim pesanan tersebut
Departemen bagian penggudangan dan pengiriman melakukan aktivitas ini.
a. Ambil dan mengepak pesanan
Kartu pengambilan barang yang dicetak sesuai dengan entri pesanan
penjualan akan memicu proses pengambilan dan pengepakan. Para pekerja
bagian gudang menggunakan kartu pengambilan barang untuk
mengidentifikasi produk mana, dan jumlah setiap produk untuk
mengeluarkannya dari persediaan. Persediaan kemudian akan dipindahkan ke
departemen pengiriman.
Sistem gudang otomatis tidak hanya memotong biaya dan
meningkatkan efisiensi dalam menangani persediaan, tetapi juga
memungkinkan pengiriman yang lebih responsif ke pelanggan.
b. Mengirim pesanan
Departemen pengiriman membandingkan perhitungan fisik persediaan dengan
jumlah yang ditunjukkan dalam kartu pengambilan barang dan dengan jumlah
yang ditunjukkan dalam salinan pesanan penjualan yang dikirim secara
langsung ke bagian pengiriman dari entri pesanan penjualan.
Dokumen pengiriman adalah kontrak legal yang menyebutkan tanggung jawab
atas barang yang dikirim. Departemen pengiriman menyimpan salinan kedua
dokumen pengiriman untuk melacak dan mengkonfirmasikan pengiriman
barang ke kurir tersebut. Salinan lainnya dari dokumen pengiriman dan
slip pengepakan dikirim ke departemen penagihan untuk menunjukkan bahwa
barang tersebut telah dikirim dan faktur penjualan harus dibuat serta
dikirim. Kurir tersebut juga menahan satu salinan dokumen pengiriman
untuk catatan mereka.
Tahap selanjutnya dalam siklus sistem informasi adalah tahap perancangan. Pekerjaan rancangan dimulai dari merancang keluaran.
Output
Output dari sistem informasi adalah yang dibutuhkan manajemen. Output
berupa laporan yang akan digunakan sebagi alat menentukan keputusan dan
perencanaan serta pengendalian. Dalam penentuan output ada hal yang
perlu dipertimbangkan, yaitu :
· Merancang format laporan
· Merancang isi laporan
· Merancang jumlah laporan, distribusi dan lain – lain
· Input
Dokumen yang diperlukan sebagai masukan siklus pendapatan sebagian
berasal dari pembeli. Input dari siklus pendapatan adalah faktur
penjualan.
· Database
Database diperlukan oleh perusahaan yang menggunakan sistem terkomputerisasi. Maka diperlukan data yang meliputi:
- Kode barang – jumlah pesanan
- Nama barang – pembelian terakhir
- Lokasi penyimpanan – persediaan
- Satuan – harga beli
- Persediaan minimum – jumlah pengadaan kembali
· Pengendalian
Tujuan umum yang berhubungan dengan semua aktivitas dalam siklus
pendapatan adalah bahwa data tersedia ketika dibutuhkan dan bahwa semua
aktivitas dilakukan secara efisien dan efektif.
1. Kehilangan data
Akibat :
· Kehilangan semua data piutang usaha dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
· Selain itu membocorkan rahasia pelanggan ke pesaing dapat
menurunkan penjualan dan bahkan membuat perusahaan menghadapi tanggung
jawab hukum.
Pengendalian :
· File induk piutang usaha, penjualan, penerimaan kas dibuat cadangan secara teratur.
· Disk dan Tape diberi label file agar tidak terhapus secara tidak sengaja
· Sistem harus diberi password dan ID pemakai untuk melindungi file yang penting.
2. Kinerja yang kurang baik
Akibat :
· Pelaksanaan tugas menjadi tidak efisien dan tidak efektif.
· Hal yang lain adalah dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Pengendalian :
· Menetapkan dasar / standar penilaian terhadap efisiensi dan efektifitas.
· Membuat laporan secara periodik untuk penilaian dan analisis terhadap sistem kerja dan kinerja karyawan.
Prosedur Back-Order
Ketika jumlah barang dalam persediaan di gudang tidak mencukupi untuk
memenuhi pesanan pelanggan, dokumen back-order akan dibuat. Dokumen ini
bias berupa pesanan penjualan yang baru atas barang yang tersisa atau
salinan dari pesanan pelanggan saat ini yang disesuaikan untuk
menunjukkan produk yang belum dipenuhi. Dokumen back-order kemudian di
tempatkan pada file sendiri sampai barang tersebit dikirim oleh
pemasok. Back0order harus dipenuhi sebelum proses penjualan baru
diproses.
Dalam waktu ke waktu, pelanggan mengembalikan barang yang sudah
dibelinya. Hal iini bias disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
· Penjualan mengirimkan barang yang salah
· Barang yang dikirim ternyata rusak atau cacat
· Barang tersebut rusak pada saat pengiriman
· Penjualan terlalu terlambat mengirimkan barang atau terjadi
keterlambatan karena penundaan saat transit, dan pembeli menolak
pengirim tersebut.
Ketika retur perlu dilakukan, pembelia akan meminta penjual untuk
mengembalikan pembayaran dari barang yang tidak diinginkannya tersebut.
Prosedur Retur Penjualan
·Departemen Penerimaan Barang
Ketika barang dikembalikan, staf penerimaan menghitung, memerikasa, dan
menyiapkan slip retur barang yang mendeskripsikan barang tersebut.
Barang tersebut dibawa ke gudang bersama dengan salinan slip retur
barang. Salinan kedua dari slip retur barang ini dikirim ke departemen
penjualan.
·Departemen Penjualan.
Saat menerima slip retur barang, staf penjualan menyiapkan memo kredit.
Dokumen ini merupakan alat yang sah bagi pelanggan untuk menerima
pembayaran atas barang yang dikembalikan.
·Departemen Kredit
Manajer kredit mengevaluasi kondisi pengembalian dan membuat keputusan
untuk memberikan atau menolak pengembalian tersebut. Manajer kemudian
mengembalikan memo kredit ke departemen penjualan.
·Departemen Penagihan
Staf penagihan menerima memo kredit dari departemen penjualan dan
mencatat kredit tersebut dalam jurnal penjualan sebagai entri kontra.
Staf ini kemudian mengirimkan tersebut dalam jurnal penjualan ke bagian
pengendalian persediaan untuk dilakukan proses pembukuan. Pada akhir
periode, total pengembalian penjualan dirangkum dalamvoucher jurnal dan
dikirim ke departemen buku besar umum.
·Departemen Pengendalian Persediaan dan Piutang Dagang
Staf pengendalian persediaan menyesuaikan catatan persediaan dan
meneruskan memo kredit ke departemen piutang, di mana rekening pelanggan
akan disesuaikan. Departemen pengendalian persediaan dan piutang dagang
mengirimkan rangkuman informasi ke departemen buku besar umum.
Selanjutnya, departemen pengendalian persediaan mengirimkan voucher
jurnal yang merangkum total nilai dari pengembalian persediaan, dan
departemen piutang dagang mengirimkan rangkuman akun dari buku besar
pembantu piutang dagang.
·Departemen Buku Besar Umum
Staf departemen buku besar umum menerima voucher jurnal dari departemen
penagihan dan pengendalian persediaan serta rangkuman akun dari
departemen penagihan dan pengendalian persediaan serta rangkumna akun
dari departemen piutang dagang. Staf lalu membukukan voucher jurnal
tersebut ke akun pengendalian.
Prosedur Penerimaan Kas
· Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen
Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan
permintaan pembayaran. Dokumen ini berisi informasi utama yang
diperlukan untuk akun pelanggan. Permintaan pembayaran merupakan conth
dari dokumen perputaran yang biasanya adalah bagian dari faktur yang
telah ditagihkan ke pelanggan. Ketika pembayaran dilakukan, pelanggan
merobek bagian permintaan pembayaran dan mengembalikannya ke penjual
bersama dengan pembayaran tunai.
· Departemen Penerimaan Kas
Kasir memvertifikasi dan kelengkapan antara cek dengan permintaan
pembayaran. Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruangan
penerimaan dokumen dan departemen penerimaan kas diidentifikasi pada
proses ini.
· Departemen Piutang Dagang
Staf departemen piutang dagang melakukan proses pembukuan permintaan
pembayaran pada akun pelanggan di buku besar pembantu piutang dagang.
Setelah proses pembukuan, permintaan pembayaran disimpan untuk jejak
audit. Pada akhir hari kerja staf departemen merangkum akun buku besar
pembantu piutang dagang dan menyerahkan rangkumannya ke departemen buku
besar umum.
· Departemen Buku Besar
Secara berkala, departemen buku besar menerima voucher jurnal dari
departemen penerimaan kas dan rangkuman akun dari departemen piutang
dagang. Staf melakukan proses pembukuan dari voucher jurnal ke akun
pengendali piutang dagang dan akun pengendali kas, merekonsiliasi aun
pengendali piutang dagang dengan rangkuman buku besar pembantu piutang
dagang, dan menyimpan voucher jurnal.
· Departemen Kontroler
Secara berkala (mingguan atau bulanan), staf dari departemen kontroler
(atau karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan kas)
mencocokkan penerimaan kas dengan membandingkan dokumen seperti : (1)
salinan dari daftar permintaan pembayaran, (2) slip setoran bank yang
diterima dari bank, (3) voucher jurnal dari departemen penerimaan kas
dan departemen piutang dagang.
SUMBER : http://siadevelopment.blogspot.com/2012/04/siklus-pendapatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar